IDEA - cerita

ini bukan kisah, tapi memang tradisi bermusim. kembali hadir terulang atas apa yang berulah. bukan aku yang menjauh, tapi mereka yang terdiam. bukan pula meredam,melainkan tak padam. semua yang berdiam menaung pada alam. hawa bukan hanya diluar melainkan masuk pada aura, biasa atau terbiasa.. semua suasana akan sama ketika kita merasa beda. siapa yang berbudaya atau beragama takan pernah berdaya jika logika tak berguna pada nurani. nirwana menghantam fakta,yang nyatanya berharga bukanlah apa apa. siapa dan bagaimana takan menemukan kemajemukan sabda yang mengkekalkan dunia. bukan aku yang berlari, bukan aku pula yang membungkam. tp mereka yang terbiasa atas tragedi yang takan bersih dari hati. bukan jadi pendendam atas trauma yang lama. ingin hilang namun semua takan bisa dihempas begitu saja, sebesar apa usaha ia tetap ada,membayang pada imaji. sulit untuk diteliti atau dipastikan ? apa yang tertuju pada luka atas kejadian. itu dimasa kelam ditempatkan walau,kejadian hangat yang mencekam. sabar yang beribu terucapkan hanya membuat pengusapan pada dasar dada,kemirisan dilukiskan pada ujung baja yang menitik nurani mendalam. pandangan hanya cakupan yang sulit mencapai perasaan,sedikit yang mengerti jika tidak turut merasa. bukan memaksa untuk memahami tapi, paham saja tak cukup untuk mendapati apa yang ditugaskan dalam dasar simpati. semakin bertambah,semakin kedepan hanya klise klasik yang bermunculan sebagai latar belakang kisah, mensejarahkan duka. digitalisasipun tak dapat membantu mengedit kisah itu,setitik warna ataupun serpihan bias tak mampu mencerahkan. bagaimana bias membentuk pelangi ? jika mawar putih yang mayoritas mudah digapai terkalahkan semerbaknya oleh kemewahaan mawar hitam dinegeri paman sam. hentakan rerintik menghiasi pagi dimusimnya,bersama sunyi dan bebunyian binatang malam mencekam magisnya alam. tak pernah ditemukan kemistri bersama makhluk didalam kotak ini, tetapi ketika cakrawal membuka luas, dan terperanjatlah kedalamnya.silahkan saja, apapun disana kau dapatkan. merekapun lebih terbuka luas untuk apa yang kau cari dan kau tau. tak perlu apa apa, hanya tanda Tanya? dan rasa terbuka yang kau bawa. ungkapkan kesederhanaan ketika kau bersua dengan makhul makhluk cakrawala. hey ! berhati - hatilah, adapula yang menusukmu, walau kau bukan siapa - siapa,tapi terimalah. lapangkan dada, dan pancurkan merah membara yang menggelegar seperti luapan api. dengan begitu mereka tau siapa dirimu. kau ingin menjadi siapa, bukan urusan mereka. hanya Tanya untuk mereka dan target untukmu. dunia yang mengangkat,membaptismu menjadi nama yang saleh dan dielu - elukan bersama iring sangkakala. tapi kau tak sepadan dewata, cukup sebagai garam. dan luapan darah tinggi akan menghantam ketika garammu terlalu banyak kau telan dan lontar lewat lidah yang  tak bertulang. lemah namun tajam, cukup kau operasikan dengan cakram yang kuat agar tertahan. budayakan berfikir nurani, kritis sosisal dan tau diri. duniamu bukan milik sendiri. iabadahmu bukan doa pribadi, banyak penghantar yang harus dicantumkan seiring semua terucap. lekuk tubuh dan tradisi adalah ciri, jangan sekali - kali kau tonjolkan,karena itu yang menggiurkan. fase hidupmu akan menjadi tua renta, itu takdir. tapi skema bias kau atur digitalisasi selalu mendukung ketika bingung harus mulai darimana kau merubah menjadi indah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDEA-cerita " Hujan Senja "

CIPTA KOPI

Intermezo