IDEA - cerita

Ini hariku dimana 25 tahun yg lalu aku keluar, setelah proses lama didalam. Berasal dari satu sejuta yang terpilih menyatu dengan sel yang berada dalam kelenjar sang hawa. Yang kuasa menghela sedikit nafas yang pada kitabnya dikatakan bahwa segalanya berasal dari debu dan tanah. Heeemm kecil indah dan bahagia. Namun tak berubah ketika ku beranjak hingga usia tuaku kini, segala pergumulan dan benturan yang terjadi secara interens menerpa tanpa adanya solusi yang membungkam sapa. Cita cita yang kelak dengan yakin akan tercapai sampai terbawa buai hingga halu dibuat hanyalah tanya dalam wacana yang terlontar dari lidah sang kepala, sampai kapan itu selalu berada keluar ?? Sampai detik ini, ya masih terasa ditelinga dengan janji beribu janji yang mencekam hingga bermunculan segala peringatan kata awas tertipu lagi. Konflik melebar bukan hanya pada sekumpulan kelompok, namun memudar menyerang diri, Sampai kebencian membantai diri. Tak seharusnya curiga pada diri dewasa ini, tak seharusnya menjadi hitam, mencoreng muka dengan amarah. Layaknya sebuah media, yang membutuhkan yang mencari, tapi diri sama saja. butuh atau tidaknya, tak berarti. Sadari diri sudah ya aku ada, berlatih menyabarkan selama sadar. Raga belum mati sabar tetap menemani. Sampai kapan seperti ini, sampai kapan tak terhenti ? Layangkan pertanyaan untuk berkomunikasi. Kalian hidup tak hanya sendiri ! Buat apa aku hidup jika pribadi ini terasa mati ? Buat apa hidup jika pribadi tak henti merasa tersakiti ? Buat apa hidup jika kau membuatku menjadi penampung caci maki, cerca, tema bicara khalayak ?
Haruskah sampai seperti ini nyawa yang hidup diberi ketidak pastian hingga mengalami penambahan ketakutan setiap tahunnya, setiap harinya penuh persidangan akan realita ? Disini bersama jiwa yang kupilih yang kutuntut sedari kecil, bukan salahmu tapi doamu yang ku nanti sebagai penyertaan agar semua berjalan tanpa kendala. Sang dewata memberkati sedari kecil namun kalianlah yg saatnya membuktikan bahwa mantra keridho-an yg berasal dari kitab pengkisahan turun temurun yang harusnya dituturkan benar benar bermakna bagi kelangsungan ini. Cukup, aku tak ingin seperti sigendut yang membengkak dengan tingkat lemak yang dikunyahnya dan batin yang ditelan karena kesukaannya. Biar diri ini berusaha seperti wanita cantik menawan yg berubah dari potensi tanpa obat pelangsing. Hey kalian para tua tua, eramu sudah habis. Tiba saatnya kita sidang bergumul bersama didunia kami. Tegur jika salah, koreksi jika kurang, teliti agar kami dapat belajar dari sejarahmu sebagai inspirasi. Sekalipun kami inisiatif produktif tapi kami perlu gambar dibelakang kami sebagai sokongan. Apakah aku harus menjadi si pengemis kaya ketika aku kosong !? Apa mereka percaya dengan tatanan sedemikian rupa ? Anggapan hanya pengelabuhan, kejujuran ditelan telinga hanya tipu daya ! Sudah terlalu banyak yang semacam mereka menilai hanya dari pelataran. Toloong !!!!! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDEA-cerita " Hujan Senja "

CIPTA KOPI

Intermezo